GONE
Author @sxgaibdgrn
Cast Jeon Jungkook. Lia Kim and
other cast.
Genre Sad Romance
Leght ficlet
happy reading
“mungkin jika aku mempercayaimu
dari awal. Semua ini tidak akan pernah terjadi”.
Hampa terasa hidup
ini, tidak ada senyuman manis yang akan membuatku melayang, tidak ada canda
tawa yan akan membuatku merasa bahagia, tidak ada ciuman yang akan bisa
membuatku merasa rona merah di pipi. Semua hilang sekejap mata gara2 aku.
Flashback.
“lia sshi tolong
dengarkan aku” pinta jungkook dengan nada memohon.
“apa lagi yang
harus aku dengarkan jeon jungkook” jawabku kasar.
“aku tidak
mencintai suhyun lia tolong dengarkan aku, waktu itu aku tidak sengaja hampir
menciumnya, aku tidak berbohong lia ya, maafkan aku”
“Apa yang harus aku lakukan? Apa jungkook benar2 tidak
berbohong padaku? Tuhan tolong jngan seperti ini”geurtuku dalam hati
“sudah jungkook aku
tidak mau membahas ini lagi”
Lalu tanpa basa
basi aku meninggalkan jungkook.
“lia sshi tunguu”
teriak jungkook.
Akupun menambah
kecepatan langkahku, tanpa aku sadari aku sudah menegeluarkan bulir putih yang
terjun dari mataku.
“lia kim awass”
Secepat kilat
jungkook mendorongku hingga aku terjatuh. Dan...
BRAKKKK
“Jungkook
andweeeeeeeee.......!!!!” teriaku histeris.
Jungkook
menyelamatkan nyawaku dari sebuah truk besar, yang akan mengahabisi nyawaku
dalam sekejap mata saja. Akupun langsung berlari mendekap jungkook. Setelah
kejadian itu massa lalu menghampiriku dan jungkook.
“Jungkook-ah
bangun, kumohon, bangun Jungkook. Jungkookkk..!!”akupun berteriak dan menepuk
pipi jungkook yang sudah mengeluarkan cairan kental berwarna merah.
Akupun sesegera meminta tolong para ahjussi
yang mengintariku dengan jungkook.
“ahjussi aku minta
tolong. Tolong panggilkan ambulance kumohon”
Dengan cepat
ahjussi itupun menelepon ambulance.
--Yeobsoyo? Ambulance disini telah terjadi kecelakaan, di
jalan menuju gangnam terimakasih.
“Oh tuhan apa yang aku lakukan pada jungkook, ah jungkook
mianhe, jeongmal mianhe jeon jungkook, mianhe”gerutuku dalam hati.
Akupun menangis
kembali, menangis untuk kedua kalinya. Ah lia pabo benar benar pabo, mengapa
kau tadi berlari. Jika kau tadi tidak berlari dan tidak meninggalkan jungkook,
kejadian ini tidak akan terjadi.
-WIUWIUWIWIU-
Suara ambulancepun
terdengar sudah jelas dari tempatku berada.
“tolong bantu namja
ini kumohon”.
Lalu jungkook
dibawa ke mobil ambulance dan dibawa ke rumah sakit. Dan akupun menyusul dengan
naik taxi.
-Sampai di RS-
Setelah sampai di
rumah sakit, jungkook pun langsung dibawa ke UGD, akupun mengantarnya juga tapi
sayang, aku tidak boleh masuk.
“nona, kau harus
tetap disini kau tidak boleh masuk”. perintah suster tersebut.
“ku harap kau bisa
menyelamatkanya sus”. jawabku
sesenggukan.
“akan kulakukan
sekuat yang kubisa” jawab suster tersebut. Lalu pintu ruang UGDpun tertutup
rapat.
Akupun menunggu
jungkook yang hampir 2 jam lamanya, disela sela waktu itu akupun berdoa agar
jungkook bisa selamat.
“tuhan kumohon selamatkan jungkook.”akupun berdoa dalam hati.
“lia kim kau sangat
bodoh, sangat bodoh”.
Akupun bergumam
gumam sendiri, karena menyesali apa yang telah terjadi.
Setelah 2jam
lamanya akhirnya dokter itupun keluar, dengan muka kecewa.
“maaf nona, tapi
laki-laki itu tidak bisa diselamatkan nyawanya. Maafkan aku” tukas dokter
tersebut dengan nada kecewa.
“tidak dok, tidak
mungkin, tolong periksa dia lagi dok , tolong selamatkan jungkook” akupun
memohon sekali lagi, tapi jawaban yang kuterima hanyalah “maaf nona, tim dokter sudah bekerja dengan sangat keras. Tapi nyawanya
sudah tidak bisa diselamatkan”.
Kakiku lalu lemas,
tatapanku berubah menjadi kosong. Apakah ini kenyataan? Apa benar benar seperti
itu? Tuhan aku ingin kembali seperti dulu, aku ingin jungkook kembali.
Akupun melihat
jungkook yang terbaring lemas di ruang UGD, dengan muka yang pucat dan tubuh
yang dingin.
“Jungkook, aku
benar benar minta maaf, aku bodoh sekali tidak mempercayaimu dari awal. Maaf
jungkook maaf” akupun mengatakan kalimat itu sambil menggenggam tangan jungkook
yang dingin.
“maaf nona, kami
harus membawa namja ini ke tempat isolasi mayat”suster itupun membawa jungkook
ke dalam isolasi mayat. Akupun tidak kuasa menahan bulir bulir putih ini.
Pemakaman jungkook akan diadakan besok,
rasanya aku sudah ingin mati saja, sudah tidak ada hasrat untuk tertawa, senyum
dan lainya. Dipikaranku hanyalah seorang namja yang bernama jungkook saja.
Akupun menyusuri
jalanan dengan tatapan kosong, hanya berjalan tak tentu arah, dan ketika aku
berjalan, semua memoriku dengan jungkook terputar kembali. Dimana ada saat saat
kami tertawa bersama, dan akupun langsung mengingat kejadian dimana jungkook
menciumku di taman seminggu yang lalu sebelum kejadian ini terjadi.
“chagi”
“apa yang kau katakan tadi jungkook ‘chagi’?”
“memangnya kenapa tidak boleh. Hem?”
“boleh, boleh saja. Tapi itu terdengar sangat aneh”
“kalau begitu aku akan memanggilmu ‘chagi’ setiap hari”
“sirheo”
“ah chagi”
“cukup jungkook, aku geli ketika kau mengucapkan kata
‘chagi’”
“kalau begitu, aku tidak akan memanggilmu ‘chagi’ jika
aku memberimu syarat”
“jangan bodoh jungkook”
“aku tidak bodoh, lia, aku hanya ingin membuat syarat,
agar kau bisa mengabulkanya”
“kalau begitu apa syaratnya hem?”
“tatap aku jebal”
“hanya begitu. Syarat yang terlalu mudah jungkook”
“oh ya?”
“hemm..”
“kalau begitu aku akan menghitung sampai 123, dan kau
boleh menatapku”
“baiklah”
“1.....2....3...”
CHU~
“yak Jeon Jungkook. Aappa yang kau lakukan?”
“aku menciumu. Bagaimana rasanya?”
“yak”
“hei hei hei, kenapa mukamu memerah eoh?”
“tidak mukaku tidak memerah”
“baikalhh. Hahahaha”
Kejadian itu masih
bisa aku rasakan sampai sekarang, ketika mukaku memerah karena jungkook
menciumku, semua masih bisa aku rasakan sampai detik ini. Dan mulai sekarang
tidak ada lagi namja itu lagi, namja yang selalu bersamaku mengisi kekosongan
hariku kini telah hilang karena diriku. Apakah aku juga bisa disebut pembunuh?.
-PEMAKAMAN JUNGKOOK-
Tepat hari ini
pemakaman jungkook dimulai, aku hanya bisa menatap nisan yang bertuliskan..
JEON JUNGKOOK
1 SEPTEMBER 1997
Tak kuasa lagi aku
melihat nisan tersebut, air mata akhirnya jatuh juga untuk yang kesekian
kalinya, menangisi jungkook yang sekarang telah hilang untuk selamanya. Akupun
hanya bisa menangis ketika melihat nisan dan fotonya yang dipajang di atas
tanah.
“mengapa kau ppergi
terlalu cepat jungkook, bahkan aku belum bisa mengucapkan selamat jalan padamu?
Apakah disana kau nyaman tanpa bersamaku? Apakah disana kau akan merindukanku?
Apakah kau bisa merasakan bahwa aku tetap mencintaimu jungkook-ah? Maafkan aku jungkook.
Bodohnya aku tidak bisa mempercayaimu dari awal. Sekali lagi maafkan aku
jungkook, maaf, maaf jungkook. Aku tetap menyangimu, mencintaimu, meskipun kamu
telah menghilang untuk selamanya Jeon Jungkook. Selamat jalan jungkook, aku
harap kau bahagia disana, di sisi tuhan. Sarangahe”
Akupun mengucapkan
kalimat terakhir pada jungkook....
Mungkin ini aku terkahir kalinya ke pemakaman
ini karena aku tidak bisa melihat jungkook lagi. Akulah pembunuh jungkook,
mianhe jungkook.
Setelah itu aku
berjalan pulang, tak lupa aku mencium nisan jungkook, dan foto jungkook.
“kuharap jika aku
mati. Aku bisa bersamamu disana jungkook . Saranghae”
Flashback end.
Fin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar